Indra Yudhistira Ramadhan atau lebih dikenal dengan nama Indra Yudhistira adalah direktur artistik, sutradara film, dan produser beberapa acara, baik di stasiun televisi maupun panggung pertunjukan. Namanya dikenal sejak menangani sejumlah program yang ditayangkan oleh Trans TV, RCTI, Kompas TV, dan Indosiar. Indra juga pernah dipercaya sebagai konseptor dan chief director pada pembukaan Sea Games XXVI di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, tahun 2011.
Indra Yudhistira Ramadhan kelahiran 4 November menjabat deputi IV Inasoc. Ketertarikan Indra kepada dunia media dan seni sebenarnya tumbuh sejak dia masih di bangku sekolah. Selepas SMA, Indra kuliah di salah satu sekolah tinggi ilmu komputer di Jakarta. Namun, melihat belajar seni di Jakarta yang terbaik saat itu hanya bisa tersalurkan dengan kuliah di IKJ (Institut Kesenian Jakarta), dia pun merasa itu tak akan cukup mengobati kehausan jiwa seninya. Karena itu, dia pun berusaha mendapat beasiswa sekolah ke luar negeri. Dari pencarian informasi yang dilakukannya, Indra menemukan kesempatan untuk menuntut ilmu di TVN Columbia Academy of TV di Kanada. Dia pun mengirimkan proposal dan idenya tentang seni untuk bersaing diterima di academy tersebut.
Setelah lulus dari TVN pada 1999, dia melanjutkan pendidikan ke Cinematography Vancouver Film School, Kanada. Ketika di sana, Indra mendapat kesempatan untuk bekerja di Vancouver TV Canada sampai 2001. Saat bekerja di Vancouver TV inilah, ayah dua anak itu menerima tawaran untuk kembali ke tanah air dan bekerja di salah satu stasiun televisi swasta. Sekembali ke tanah air inilah, nama Indra mulai melejit. Dia berhasil menyutradarai beberapa film layar lebar. Misalnya, Andai Ia Tahu, Biarkan Bintang Menari, dan Vina Bilang Cinta. Kesuksesan itu membuatnya dibajak ke satu stasiun TV swasta lain.
Dari sini dia tak lagi fokus dalam pembuatan film. Dia lebih memilih membuat TV show yang menjual karena menjadi tuntutan perusahaan tempatnya bekerja. Beberapa TV show yang merupakan idenya sehingga dikenal di Indonesia adalah Who Wants to be Millionaire dan Indonesian Idol. Di televisi ini pula dia akhirnya mendapat tugas sebagai konseptor acara-acara besar seperti ulang tahun stasiun TV. Dia juga mulai dipercaya menjadi konseptor dari konser orkestra musik monumental dari Erwin Gutawa. Dari pengalamannya menggelar acara-acara besar itu, Indra menjadi semakin berpengalaman dan mulai fasih memainkan teknologi digital media. Pengalaman yang dimiliki pun membuat Indra melakukan sebuah terobosan untuk teknologi digital media yang melibatkan ribuan lampu LED interactive dengan tema kebudayaan Indonesia.
Perkenalan Indra dengan dunia teknologi media ternyata cukup panjang. Tidak sesimpel kisah penunjukan dirinya untuk diserahi tanggung jawab opening dan closing SEA games oleh panitia SEA Games Palembang-Jakarta. Setelah sekian lama berkarir menggarap acara-acara di televisi dan beberapa konser besar di tanah air, Indra akhirnya dipercaya oleh negara untuk mengerjakan opening and closing SEA Games XXVI/2011. Dalam pembukaan ini, pihaknya juga melibatkan koreografer ternama seperti Hartati, Alex Hasyim, dan Dedi Puja. Juga salah satu director seperti Helmi Yahya. Selain itu, ada Electric Canvas untuk membantu pengerjaan teknologi digital serta teknisi Fire World, yang mengatur kembang api. Menurut Indra, total anggaran yang dibutuhkan dalam acara opening and closing SEA Games kali ini sekitar Rp 120 miliar. Jumlah itu jauh dari anggaran SEA Games yang diajukan pemerintah dalam APBNP sebesar Rp 300 miliar.
Perhelatan tersebut dianggap yang termegah selama pesta dua tahunan itu digelar. Indra kini menyiapkan konsep yang tak kalah megah untuk pesta penutupan. Siapa saja yang menyaksikan pesta pembukaan SEA Games XXVI Jumat malam itu (11/11) melalui layar kaca pasti belum lupa bagaimana ribuan kembang api meledak di langit Stadion Gelora Sriwijaya, kompleks olahraga Jakabaring, Palembang. Selain kembang api, permainan cahaya lampu yang sangat atraktif dan canggih tak kalah memukau. Apalagi, permainan tersebut sangat mendukung penampilan drama kolosal yang menceritakan kemegahan Kerajaan Sriwijaya. Indra mengaku lega dengan usainya pesta pembukaan itu. Tugas besar utamanya untuk menggelar pembukaan SEA Games dengan spekatekuler, monumental, dan wah sudah dia laksanakan. Kini dia menyiapkan closing ceremony.
Keberhasilan Indra menjadi orang utama di balik pesta opening itu ternyata bukan berangkat dari ambisi pribadinya. Itu semua berangkat dari bujukan seorang Rahmat Gobel, ketua harian Inasoc (Panitia Penyelenggara SEA Games). Karena ditunjuk oleh Rahmat inilah, Indra dipercaya menjadi konseptor dari acara monumental tersebut.Dia berharap ke depan dirinya kembali mendapat kepercayaan untuk menjadi pemikir acara-acara pembukaan event internasional. Sebab, SEA Games ini menjadi event internasional pertama yang digarapnya. Dengan pembukaan yang megah dan monumental tersebut, Indra berharap SEA Games 2011 selalu diingat. Karena opening tersebut merupakan prestasi pertama Indonesia, prestasi selanjutnya adalah sukses menjadi juara umum SEA Games.
Indra Yudhistira Ramadhan kelahiran 4 November menjabat deputi IV Inasoc. Ketertarikan Indra kepada dunia media dan seni sebenarnya tumbuh sejak dia masih di bangku sekolah. Selepas SMA, Indra kuliah di salah satu sekolah tinggi ilmu komputer di Jakarta. Namun, melihat belajar seni di Jakarta yang terbaik saat itu hanya bisa tersalurkan dengan kuliah di IKJ (Institut Kesenian Jakarta), dia pun merasa itu tak akan cukup mengobati kehausan jiwa seninya. Karena itu, dia pun berusaha mendapat beasiswa sekolah ke luar negeri. Dari pencarian informasi yang dilakukannya, Indra menemukan kesempatan untuk menuntut ilmu di TVN Columbia Academy of TV di Kanada. Dia pun mengirimkan proposal dan idenya tentang seni untuk bersaing diterima di academy tersebut.
Setelah lulus dari TVN pada 1999, dia melanjutkan pendidikan ke Cinematography Vancouver Film School, Kanada. Ketika di sana, Indra mendapat kesempatan untuk bekerja di Vancouver TV Canada sampai 2001. Saat bekerja di Vancouver TV inilah, ayah dua anak itu menerima tawaran untuk kembali ke tanah air dan bekerja di salah satu stasiun televisi swasta. Sekembali ke tanah air inilah, nama Indra mulai melejit. Dia berhasil menyutradarai beberapa film layar lebar. Misalnya, Andai Ia Tahu, Biarkan Bintang Menari, dan Vina Bilang Cinta. Kesuksesan itu membuatnya dibajak ke satu stasiun TV swasta lain.
Dari sini dia tak lagi fokus dalam pembuatan film. Dia lebih memilih membuat TV show yang menjual karena menjadi tuntutan perusahaan tempatnya bekerja. Beberapa TV show yang merupakan idenya sehingga dikenal di Indonesia adalah Who Wants to be Millionaire dan Indonesian Idol. Di televisi ini pula dia akhirnya mendapat tugas sebagai konseptor acara-acara besar seperti ulang tahun stasiun TV. Dia juga mulai dipercaya menjadi konseptor dari konser orkestra musik monumental dari Erwin Gutawa. Dari pengalamannya menggelar acara-acara besar itu, Indra menjadi semakin berpengalaman dan mulai fasih memainkan teknologi digital media. Pengalaman yang dimiliki pun membuat Indra melakukan sebuah terobosan untuk teknologi digital media yang melibatkan ribuan lampu LED interactive dengan tema kebudayaan Indonesia.
Perkenalan Indra dengan dunia teknologi media ternyata cukup panjang. Tidak sesimpel kisah penunjukan dirinya untuk diserahi tanggung jawab opening dan closing SEA games oleh panitia SEA Games Palembang-Jakarta. Setelah sekian lama berkarir menggarap acara-acara di televisi dan beberapa konser besar di tanah air, Indra akhirnya dipercaya oleh negara untuk mengerjakan opening and closing SEA Games XXVI/2011. Dalam pembukaan ini, pihaknya juga melibatkan koreografer ternama seperti Hartati, Alex Hasyim, dan Dedi Puja. Juga salah satu director seperti Helmi Yahya. Selain itu, ada Electric Canvas untuk membantu pengerjaan teknologi digital serta teknisi Fire World, yang mengatur kembang api. Menurut Indra, total anggaran yang dibutuhkan dalam acara opening and closing SEA Games kali ini sekitar Rp 120 miliar. Jumlah itu jauh dari anggaran SEA Games yang diajukan pemerintah dalam APBNP sebesar Rp 300 miliar.
Perhelatan tersebut dianggap yang termegah selama pesta dua tahunan itu digelar. Indra kini menyiapkan konsep yang tak kalah megah untuk pesta penutupan. Siapa saja yang menyaksikan pesta pembukaan SEA Games XXVI Jumat malam itu (11/11) melalui layar kaca pasti belum lupa bagaimana ribuan kembang api meledak di langit Stadion Gelora Sriwijaya, kompleks olahraga Jakabaring, Palembang. Selain kembang api, permainan cahaya lampu yang sangat atraktif dan canggih tak kalah memukau. Apalagi, permainan tersebut sangat mendukung penampilan drama kolosal yang menceritakan kemegahan Kerajaan Sriwijaya. Indra mengaku lega dengan usainya pesta pembukaan itu. Tugas besar utamanya untuk menggelar pembukaan SEA Games dengan spekatekuler, monumental, dan wah sudah dia laksanakan. Kini dia menyiapkan closing ceremony.
Keberhasilan Indra menjadi orang utama di balik pesta opening itu ternyata bukan berangkat dari ambisi pribadinya. Itu semua berangkat dari bujukan seorang Rahmat Gobel, ketua harian Inasoc (Panitia Penyelenggara SEA Games). Karena ditunjuk oleh Rahmat inilah, Indra dipercaya menjadi konseptor dari acara monumental tersebut.Dia berharap ke depan dirinya kembali mendapat kepercayaan untuk menjadi pemikir acara-acara pembukaan event internasional. Sebab, SEA Games ini menjadi event internasional pertama yang digarapnya. Dengan pembukaan yang megah dan monumental tersebut, Indra berharap SEA Games 2011 selalu diingat. Karena opening tersebut merupakan prestasi pertama Indonesia, prestasi selanjutnya adalah sukses menjadi juara umum SEA Games.
Tag :
Entertainer