Tokoh Ilmuwan Penemu Dunia

Farhat Abbas Tokoh Pengacara Selebritis Indonesia

Farhat Abbas Tokoh Pengacara Selebritis IndonesiaFarhat Abbas (lahir di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Indonesia, 22 Juni 1976; umur 38 tahun) adalah seorang pengacara Indonesia. Ia merupakan putra dari pakar hukum Abbas Said. Farhat dikenal sebagai pengacara yang kerap menangani kasus yang dialami selebritis dan ucapan-ucapannya yang kontroversial di media sosial.

Farhat lahir di Tembilahan, Riau, pada tanggal 22 Juni 1976. Ia adalah putra dari Abbas Said, mantan Hakim Agung Republik Indonesia. Farhat menempuh pendidikan atasnya di SMA Negeri 1 Ternate dan kemudian melanjutkan ke Universitas Pasundan. Farhat menikah dengan penyanyi Nia Daniati pada awal 2002 dan bercerai pada tahun 2014 menyusul kabar kedekatan Farhat dengan Regina, juru bicara pribadinya.

Pada tahun 2004, Farhat dikabarkan telah menikahi seorang wanita bernama Melani Sukmawati di Bandung, namun Farhat menyangkal kabar tersebut. Setahun kemudian, Farhat kembali diisukan telah menikahi perempuan bernama Ani Muryadi, yang berstatus sebagai seorang janda. Bahkan rumor menyebutkan Farhat telah menikahi perempuan itu pada 19 Mei 2005. Dari kasus asmara itu keduanya beralih pada persoalan tuntutan utang-piutang.

Pada tahun 2013, seorang wanita bernama Rita Tresnawati mendatangi Komisi Nasional Perlindungan Anak, ia mengungkapkan bahwa Farhat Abbas tidak mengakui anaknya yang bernama Gusti Reyhan Gibayus hasil kawin sirinya, meskipun anak tersebut memiliki akta lahir dengan mencantumkan Farhat Abas sebagai bapaknya.

Biodata Farhat Abbas :

Lahir 22 Juni 1976 (umur 38)
Tempat Lahir di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Indonesia
Kewarganegaraan Indonesia
Almamater Universitas Pasundan
Pekerjaan Pengacara
Agama Islam
Pasangan Nia Daniati (2002 – 2014; bercerai)
Ani Muryadi (siri; 2005), Rita Tresnawati (siri; 2011)
Anak Pernikahan dengan Nia Daniati: Olivia Nathania
Pernikahan siri dengan Rita Tresnawati: Gusti Reyhan Gibayus
Orang tua Abbas Said

Pada bulan Oktober 2013, Farhat mencalonkan diri sebagai calon bupati dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara, namun tidak menang. Farhat juga mengampanyekan dirinya menjadi calon presiden dengan slogan "AkuIndonesia". Namun, tidak ada partai yang meminangnya. Farhat juga tercatat sebagai calon anggota legislatif dalam Pemilu 2014 mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta III, namun tidak terpilih.

Farhat dikenal karena sering menangani kasus-kasus hukum yang dialami para selebriti. Ia sendiri akhirnya menjadi terkenal layaknya selebritis juga. Selain itu, Farhat juga dikenal masyarakat karena ucapannya dalam mengomentari kasus yang sedang tren, tingkah laku selebriti, pejabat dan politikus secara blak-blakan, bahkan cenderung menghujat. Banyak yang menilai Farhat melakukan hal itu sekedar mencari sensasi untuk menarik perhatian masyarakat namun Farhat membantah semua tuduhan itu. Menurut Farhat, dirinya tidak perlu mencari sensasi untuk sekedar menaikkan popularitasnya. Farhat mengaku masyarakat sudah mengenal dirinya sebelum dia membuat pernyataan kontroversial itu.

Pada 9 Januari 2013, Farhat Abbas membuat kontroversi dengan komentarnya pada media sosial Twitter mengenai kasus plat mobil Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Sejumlah pihak menyatakan komentar Farhat sebagai komentar rasis. Akibat hal ini, Farhat dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Anton Medan dan pimpinan Komunitas Intelektual Muda Betawi, Ramdan Alamsyah. Sementara, Farhat Abbas menyatakan komentarnya tersebut bukanlah komentar rasis. Selain kasusnya dengan Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada bulan November 2013, Farhat juga bermasalah dengan anak-anak Ahmad Dhani, Al dan El, karena kicauan Farhat di Twitter yang dianggap sebagai penghinaan pada Ahmad Dhani, ayah mereka.

Pada tanggal 15 Februari 2015, Farhat Abbas mendukung Cita Citata yang disomasi oleh tokoh Papua, Johanes Gluba Gebze, karena pernyataannya di acara TV yang dinilai menyinggung masyarakat Papua. Padahal dalam kesempatan itu, Cita Citata sedang mengenakan busana etnis Papua. Farhat menyatakan bahwa apa yang diucapkan Cita Citata adalah sebuah kewajaran dan sang penyanyi dangdut itu berhak untuk menggunggat balik masyarakat Papua yang memberikan somasi.
Tag : Hukum
Back To Top