Tokoh Ilmuwan Penemu Dunia

Haji Lulung atau Abraham Lunggana Politikus PPP

Haji Lulung - Abraham Lunggana Ketua DPW PPP DKI JakartaHaji Lulung atau H Abraham Lunggana SH. (lahir di Jakarta, 4 Juli 1959; umur 55 tahun) adalah seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan yang mengelola keamanan, perparkiran, dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang. Dia mendirikan PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara. Ia mengklaim mempekerjakan 7.000 orang. Karier politiknya diawali dengan bergabung pada Partai Persatuan Pembangunan hingga dipercaya menjadi Ketua DPW PPP DKI Jakarta s/d tahun 2016.

Selain jadi pengusaha, ia juga punya advokasi bernama Lunggana advocat & friends selaku pengacara yang berlokasi di tanah abang. ia pun menjadi terkenal lagi setelah membawa lamborgini ketika ia dipilih lagi jadi anggota DPRD DKI jakarta 2014-2019, terlebih dengan slogannya "Meludah saja bisa jadi duit", serta kontroversi dengan Gubernur DKI jakarta yang sekarang Basuki Cahaya Purnama atau Ahok.

Karier

Ketua DPW PPP DKI Jakarta
Ketua DPC PPP Jakarta Pusat
Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta
Sekretaris Umum Badan Musyawarah Betawi
Wakil ketua DPRD DKI Jakarta
Pengacara Lunggana Advocat & Friends
Calon Gubernur DKI jakarta 2017-2022
Ketua FBR
Tim Orator FPI featuring Muhammad taufik

Haji Lulung atau Abraham Lunggana adalah politisi DPRD DKI. Pada masa bakti 2014-2019, pria yang akrab disapa Haji Lulung ini menjabat sebagai wakil ketua DRPD DKI. Sebelum itu, Lulung juga sudah duduk di kursi DPRD DKI untuk masa bakti 2009-2014. Lulung naik ke panggung politik melalui PPP. Di partai berlambang Kakbah ini, Lulung pun punya posisi strategis. Jabatannya, ketua DPW PPP DKI hingga 2016.

Sebelum menjadi politisi, Lulung dikenal sebagai tokoh di Tanah Abang. Saat masa kecilnya, Lulung mengaku pernah mengais sampah di Pasar Tanah Abang. Namun, kini Ia mempunyai sejumlah usaha yang umumnya terkait dengan jasa keamanan. Perusahaan-perusahaannya antara lain adalah PT Tirta Jaya Perkasa, Koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang. Selain itu, ia membuka kantor advokat dengan label Lunggana advocat & friends. Kantornya di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Namanya baru benar-benar dikenal publik, setelah berseteru dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait penggusuran pedagang kaki lima Tanah Abang pada 2013. Ahok, saat itu masih wakil gubernur, mendampingi Gubernur Joko Widodo. Ia semakin fenomenal, ketika kembali konflik dengan Ahok, dalam pengajuan RAPBD DKI 2015. Terlebih sebelumnya, ia membawa-bawa mobil mewah, Lamborghini ke Gedung DPRD DKI, saat pelantikan anggota DPRD DKI 25 Agustus 2014.

Sensasi Haji Lulung juga tak lepas dari ucapannya yang memancing reaksi negatif publik. Dalam sebuah wawancara di Tempo, ia berujar, 'Meludah saja bisa jadi duit,'. Ia memberi gambaran bahwa mudah saja baginya untuk mencari uang di Tanah Abang. Namun, Lulung ingin menjelaskan bahwa ia tak memonopoli Tanah Abang, karena ia memberikan para remaja di wilayah itu kesempatan bekerja. Ucapan itu keluar saat menjawab pertanyaan mengenai pungutan-pungutan liar kepada pedagang Tanah Abang.

Pada Februari 2015, Lulung kembali berseteru dengan Ahok dan saling serang dengan komentar tajam. Lulung tidak terima, Ahok,yang sudah jadi gubernur DKI, menuding DPRD memasukan anggaran siluman dalam RAPBD DKI 2015. Salah satu riak perseteruan itu yang memancing reaksi publik adalah ketika Lulung bersama sejumlah anggota DPRD DKI bertemu dengan Ahok dan jajarannya dalam pertemuan mediasi yang difasilitasi Kemendagri.

Kericuhan terjadi di akhir acara. Sejumlah anggota DPRD DKI berteriak-teriak memaki Ahok dengan kata kasar. Setelah pertemuan itu, Lulung mengaku Ahoklah yang memancing kericuhan. Namun, rekaman video menunjukkan sebaliknya: Sejumlah anggota DPRD yang menyela saat Ahok memberikan kata penutup. Bahkan terdengar pula ada yang berteriak kotor. Reaksi publik pun liar. Lulung menjadi mendunia, setidaknya di jagat maya. Namanya menjadi trending topic worldwide di Twitter karena netizen merisaknya (bully) dengan tagar #SaveHajiLulung. Isinya hanya cibiran, dan olok-olok terhadapnya. Netizen juga menjadikan kesalahan Lulung saat mengucap UPS (Uninterruptible Power Supply) menjadi USB, sebagai bahan tertawaan.
Tag : Politik
Back To Top